Selalu Bertawakkal Dalam Menghadapi Permasalahan

Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, was-sholaatu was-salaamu ‘ala nabiyyil mursaliin, wa ‘ala aaliihi wa shohbihi ajma’iin, Amma ba’du.

Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dengan segala musibah dan cobaan untuk mereka guna menguji manusia apakah ia merupakan hamba yang benar-benar beriman kepadaNya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Artinya: (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al-Mulk: 2)

Oleh karena itu, merupakan sebuah keniscayaan bagi manusia, bila ia mendapatkan musibah dan cobaan sehingga ia sedih dan merasa berat mengembannya. Maka dari itu, sikap yang harus diambil oleh seorang muslim bila ia mendapatkan musibah adalah bertawakkal kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا(2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Artinya: Dan bertawakkal-lah kepada Allah, maka DIa akan memberikanmu jalan keluar. Dia Dia akan memberikannya rezeki dari arah yang tidak diduga-duga. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya (QS. At Thalaq: 2-3)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لو أنكم تتوكلون على الله حقَّ توكُّله ؛ لرزقكم كما يرزق الطيرَ : تغدوا خماصًا وتروح بطانًا

Artinya: Sungguh seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezekinya burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. (HR. Imam Ahmad: 205)

Maka sungguh seorang muslim yang bertawakkal kepada Allah, menyerahkan segala urusan hanya kepda Allah, maka Allah akan membantunya untuk keluar dari musibah dan cobaan yang menimpanya. Tidaklah ada ujung dari sebuah amal yang baik kecuali dengan bertawakkal kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Kisah Tawakkal-nya Maryam ‘Alaihassalam

Maryam binti Imran merupakan seorang wanita suci yang mulia yang kisah tawakkalnya Allah abadikan di dalam Al Qur’an. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا

Artinya: Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS. Maryam: 26)

Allah Ta’ala memerintahkan maryam untuk mengguncangkan pangkal pohon kurma agar kurma yang ada di pohon tersebut jatuh dan dapat dimakan olehnya. Allah perintahkan kepada maryam untuk mengguncang pohon kurma ini ketika maryam ‘alaihassalaam dalam keadaan hamil, sehingga saat itu adalah disaat ia sangat lemah dan tidak berdaya.

Meskipun demikian, Maryam ‘Alaihissalaam tetap menjalankan apa yang Allah perintahkan dengan penuh iman dan tawakkal, karena tidaklah masuk akal bila kurma akan berjatuhan karena guncangannya yang lemah. Kemudian berkat keimanannya dan tawakkalnya yang kuat, Allah jatuhkan kurma-kurma itu agar Maryam ‘alaihassalaam bisa memakannya.

Dari kisah Maryam ini, tentulah bagi seorang muslim dapat menarik pelajaran berharga darinya:

  1. Hendaknya seorang beriman kepada Allah, mengimani bahwa Allah akan selalu menolong hambanya yang bertaqwa (yaitu mereka yang menjalankan perintahNya, dan menjauhi laranganNya),
  2. Hendaknya seorang itu berusaha (ikhtiar) semampu yang ia bisa untuk mendapatkan sesuatu yang bermaslahat bagi dirinya, atau menjauhkannya dari apa yang memudharatkannya,
  3. Hendaknya seseorang itu bertawakkal kepada Allah, karena hanya Allah-lah yang dapat menjadi sandaran segala urusan.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita untuk bertawakkal kepadaNya, sehingga kita dapat menyikapi setiap musibah dan cobaan yang menimpa kita dengan apa yang Allah subhanahu wa ta’ala ridhai, Aamiin.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *