Kenapa Engkau Harus Bersabar Dari Cobaan?

Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, was-sholaatu was-salaamu ‘ala nabiyyil mursaliin, wa ‘ala aaliihi wa shohbihi ajma’iin, Amma ba’du.

Kehidupan ini berjalan naik dan turun. Tidaklah mungkin seseorang menjalani kehidupan ini dalam keadaan yang tidak berubah sama sekali. Oleh karenanya, Allah memberikan petunjuk bagi setiap muslim yang beriman bagaimana cara bersikap ketika kehidupannya di atas, dan bagaimana cara bersikap ketika kehidupannya di bawah.

Diantara yang Allah tunjukkan ketika seorang muslim ada di posisi dibawah, ketika ia sedang menghadapi ujian dan musibah, adalah bersabar atas apa yang Allah timpakan kepadanya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.(QS. Ali Imran: 200)

Sungguh Allah subhanahu wa ta’ala bersama akan orang-orang yang bersabar dan sungguh Allah tidak akan menelantarkan mereka. Sebagaimana perkataan Nabi Yusuf ‘alaihissalaam yang diabadikan di dalam Al Qur’an:

 إِنَّهُ مَن يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (QS. Yusuf: 90)

Maka sungguh kesabaran hanya akan membawa keberuntungan dan kemenangan. Sebaliknya, bila seseorang tidak bersabar terhadap ujian yang Allah timpakan kepadanya, sungguh ia hanya akan ditimpa kepedihan dan kemalangan. Maka tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim, ketika ia ditimpa musibah dan ujian, kecuali ia harus bersabar atas apa yang menimpanya dan berdoa kepada Allah agar menguatkan kesabaran dan ketaqwaannya.

Umar Ibnul Khatthab radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan:

إنَّ أفضل عيش أدركناه بالصبر، ولو أنَّ الصبر كان من الرجال كان كريمًا

Artinya: Kami mendapatkan kehidupan terbaik dengan kesabaran. Seandainya kesabaran itu ada pada diri seseorang, niscaya akan membuatnya mulia. (Ash Shabr wats Tsawabu ‘Alaihi: 23, Ibnu Abid Dunya)

‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan:

ألا إنَّ الصبر من الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد، فإذا قطع الرأس باد الجسد، ثم رفع صوته فقال: ألا إنه لا إيمان لمن لا صبر له

Artinya: Ketahuilah! Sesungguhnya kesabaran termasuk bagian dari iman, kesabaran itu sebagaimana kedudukan kepala terhadap jasad. Bilamana kepala terpotong, maka matilah jasad. Maka kemudian beliau mengangkat suaranya dan berkata: Ketahuilah! Tidaklah ada keimanan bagi orang yang tidak mampu bersabar! (Ash Shabr wats Tsawabu ‘Alaihi: 24, Ibnu Abid Dunya)

Umar Ibnu ‘Abdil ‘Aziz berkata ketika berada diatas mimbar:

ما أنعم الله على عبد نعمة فانتزعها منه، فعاضه مكان ما انتزع منه الصبر، إلا كان ما عوَّضه خيرًا مما انتزع منه، ثم قرأ: إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ [الزمر :10]

Artinya: Tidaklah Allah memberikan sebuah kenikmatan kepada hamba-Nya, kemudian kenikmatan itu dicabut, kemudian mengganti kenikmatan yang dicabut tersebut dengan kesabaran, kecuali sesungguhnya Allah telah menggantinya dengan hal yang lebih baik. Kemudian ia membaca: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjarannya tanpa batas (Ash Shabr wats Tsawabu ‘Alaihi: 30, Ibnu Abid Dunya)

Sungguh banyak atsar-atsar dari para ulama, dan generasi terbaik umat Islam akan pentingnya sikap sabar atas ujian yang menimpa kita. Maka ketahuilah saudaraku, bahwa kemuliaan kehidupan dunia dan akhirat itu hanya diperoleh dengan kesabaran, tidak ada jalan lain selain itu. Sehingga sebagai seorang muslim, bersabar atas cobaan yang menimpa kita adalah wajib.

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita untuk bersabar atas musibah dan cobaan bagi kita semua, Aamiin.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *