Fiqih Berqurban di Hari Iedul Adha – Bagian 1

Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, was-sholaatu was-salaamu ‘ala nabiyyil mursaliin, wa ‘ala aaliihi wa shohbihi ajma’iin, Amma ba’du.

Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan setiap orang yang beriman untuk melaksanakan qurban dengan menyembelih hewan sembelihan dalam firman-Nya:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

Artinya: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). (QS. Al Kautsar: 2)

Di dalah sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما عملَ ابنُ آدمَ يومَ النَّحرِ عملًا أحبَّ إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ من هِراقةِ دمٍ

Artinya: Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah -qurban- (Dha’if Ibni Majah: 613)

Hukum Berqurban

Para ulama madzhab syafi’i menjelaskan bahwa hukum berqurban adalah sunnah muakkadah, sebagaimana dinukil dari Matan Al Ghayah wat Taqrib:

الأضحية سنة مؤكدة

Artinya: -Hukum- berqurban adalah sunnah muakkadah (Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 51, Cet. Darul Masyari’: 1996)

يسن متأكدا لحر قادر تضحية

Artinya: Untuk -mereka yang- merdeka serta mampu berqurban -maka hukumnya- sunnah muakkadah. (Fathul Mu’ien Bisyarhi Qurrotil ‘Ain Bimuhimmaatiddiien, Hal. 302, Cet. Dar Ibnu Hazm: 2018)

Hewan yang Disembelih

Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib disebutkan:

ويجزئ فيها الجذع من الضأن والثني من المعز, والثني من الإبل, والثني من البقر. وتجزئ البدنة عن سبعة, والبقرة عن سبعة, والشاة عن واحد

Artinya: Dan sah dalam berqurban dengan menyembelih domba berusia lewat 1 tahun, kambing berusia lewat dari 2 tahun, unta berusia lewat 5 tahun, dan sapi berusia lewat 2 tahun. (Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 51, Cet. Darul Masyari’: 1996)

Poin-poin pentingnya adalah:

  1. Domba minimal usia lewat 1 tahun
  2. Kambing minimal usia lewat 2 tahun,
  3. Unta minimal usia lewat 5 tahun,
  4. Sapi minimal usia lewat 2 tahun.

Peruntukan Untuk Setiap Sembelihan

Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib disebutkan:

وتجزئ البدنة عن سبعة, والبقرة عن سبعة, والشاة عن واحد

Artinya: Dan sah -dalam menyembelih- Badanah (sapi atau unta) untuk 7 orang, dan Syaah (kambing atau domba) untuk 1 orang. (Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 51, Cet. Darul Masyari’: 1996)

Aib Hewan yang Membuat Qurban Tidak Sah

Di dalam Matan Al Ghayah wa Taqrib disebutkan:

وأربع لا تجزئ في الضحايا العوراء البين عورها والعرجاء البين عرجها والمريضة البين مرضها والعجفاء التي ذهب مخها من الهزال ويجزئ الخصي والمكسور القرن ولا تجزئ المقطوعة الأذن والذنب

Artinya: Ada 4 hal yang menghalangi sah-nya sembelihan qurban: 1) Picek yang jelas kepicekannya, 2) Pincang yang jelas kepincangannya, 3) Sakit yang jelas sakitnya, 4) yang kurus sehingga hilang sumsum tulangnya. Dan sah bila sembelihan tersebut: 1) terpotong biji pelirnya, 2) patah tanduknya, akan tetapi tidak sah bila telinga dan ekornya terpotong. (Matan Al Ghayah wa Taqrib, Hlm. 51, Cet. Darul Masyari’: 1996)

Berkaitan dengan terpotongnya telinga, disebutkan bahwa di dalam Kitab Fathul Qarib bahwa bilamana yang terpotong hanya salah satunya saja, maka tidak mengapa.

ولا تجزئ المقطوعة كل الأذن ولا بعضها

Artinya: Dan tidak sah bilamana terpotong telinganya, namun sah bila terpotong salah satunya saja. (Kitab Fathul Qaribil Mujib fi Syarhi Alfadzi Taqriib, Hlm. 428, Cet. Muassasah Ar Risalah: 2020)

Bersambung InsyaAllah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *