Mengutamakan Adab dan Akhlak dalam Perjalanan Menuntut Ilmu

Dalam tradisi keilmuan Islam, para cendekiawan terdahulu menaruh perhatian besar pada pentingnya adab dan akhlak. Mereka menekankan kepada para murid untuk menguasai adab terlebih dahulu sebelum mendalami berbagai disiplin ilmu dan mempelajari perbedaan pendapat di antara para ulama.

Imam Malik rahimahullah, tokoh terkemuka dalam ilmu hadits dan fikih, pernah menasihati seorang pemuda Quraisy,

تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Nasihat ini mencerminkan pandangan umum para ulama bahwa adab merupakan kunci dalam memahami dan menerapkan ilmu dengan benar.

Yusuf bin Al Husain memperkuat gagasan ini dengan menyatakan bahwa pemahaman terhadap ilmu dapat dicapai melalui penguasaan adab. Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi, seorang ulama kontemporer, menambahkan bahwa perhatian terhadap adab memudahkan seseorang dalam meraih ilmu, sedangkan kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan ilmu tersia-siakan.

Komitmen para ulama dalam mempelajari adab sangatlah tinggi.

Ibnul Mubarok rahimahullah berkata,

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Ibnu Sirin rahimahullah berkata,

كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم

“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”

Bahkan, beberapa ulama berpendapat bahwa di zaman mereka, kebutuhan akan adab lebih mendesak daripada penguasaan hadits. Syaikh Sholeh Al Ushoimi menegaskan bahwa kebutuhan ini bahkan lebih relevan di era kita sekarang.

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab rahimahullah berkata,

ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه

“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.”

Imam Malik rahimahullah juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku berkata,

تعلم من أدبه قبل علمه

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Pentingnya adab dan akhlak juga tercermin dalam ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sering berdoa memohon bimbingan Allah untuk dianugerahi akhlak yang mulia, menunjukkan bahwa akhlak yang baik adalah anugerah ilahi yang harus senantiasa diupayakan.

Tulisan ini mengingatkan kita bahwa dalam mengejar ilmu, kita tidak boleh melupakan pentingnya adab dan akhlak. Keduanya bukan hanya pelengkap, tetapi merupakan fondasi penting yang memungkinkan kita untuk memahami dan mengamalkan ilmu dengan benar dan bermanfaat.

Disusun sore hari, Selasa 13 Rabiul awal 1446 H di NIBS Jember

Akhukum fillah: Muhammad Irgi Fabbian

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *